KKN Penanggulangan Kemiskinan, Lima Komponen Dilibatkan

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2020 yang dilakukan mahasiswa perguruan tinggi di Jateng, perlu dirancang secara matang. Selain pemberdayaan masyarakat, KKN juga perlu difokuskan dalam penanggulangan kemiskinan.

Guna menyukseskan program KKN tersebut, lima komponen perlu dilibatkan, yakni pemerintah, perguruan tinggi, media, pengusaha, serta masyarakat. Demikian diungkapkan Wakil Rektor IV Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Ir Suwarno Widodo MSi dalam fokus grup diskusi (FGD) di gedung pusat kampus UPGRIS, Rabu (16/10).

“Masalah kemiskinan perlu dihadapi bersama, sehingga perlu ada KKN penanggulangan kemiskinan. KKN itu juga harus diukur, apakah mampu mengurangi kemiskinan atau tidak,” kata Suwarno yang juga jadi pembicara dalam FGD.

Menurut Suwarno, peran media juga diperlukan untuk menyosialisasikan program KKN, supaya diketahui masyarakat Jateng. Pemerintah juga bisa membuat kebijakan, memfasilitasi, atau mendorong program KKN dalam mengentaskan kemiskinan. Khususnya perusahaan, juga bisa dilibatkan dalam memberikan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40/2007.

“KKN bisa saja dilakukan untuk pengembangan desa wisata, sesuai kebutuhan masyarakat. Dalam KKN Tematik, UPGRIS mendapatkan lokasi menggarap dua kabupaten yaitu Gubug, Grobogan serta Kecamatan Mranggen dan Wonosalam, Demak,” ungkapnya.

Selain KKN Tematik, UPGRIS juga menggelar KKN reguler pada 2020 mendatang. Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan KKN, UPGRIS Arisul Ulumuddin SPd MPd mengatakan, KKN reguler melibatkan sekitar 2.200 mahasiswa di delapan daerah, yaitu Kabupaten dan Kota Semarang, Demak, Grobogan, Pati, Kendal, Pemalang, dan Jepara. Mahasiswa tersebar di 17 kecamatan, tepatnya di 143 desa.

Selain Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan kepada Masyarakat (LPPM) UPGRIS, empat LPPM lain yang mengikuti kegiatan itu berasal dari Unnes, Undip, USM,dan Universtias IVET. Selain itu ada Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Jateng, media, dan perusahaan. Pemimpin Redaksi Harian Suara Merdeka, Gunawan Permadi dan Pemimpin Redaksi Koran Wawasan, Aulia A Muhammad ikut hadir dalam kegiatan tersebut.